90m3 Reaktor Aerobik Pengolahan Air Limbah Bioreaktor Aerobik Fluidized

Pengolahan Air Limbah Reaktor Aerobik Bioreaktor Aerobik Fluidized

Pengenalan Reaktor Aerobik:

Reaktor aerobik memanfaatkan oksigen sebagai akseptor elektron terminal dan mampu mempertahankan sejumlah besar reaksi penting yang menggunakan sejumlah donor elektron yang berbeda.Pokok di antaranya adalah: oksidasi bahan organik, yang mengurangi BOD;oksidasi amonia menjadi nitrat, yang mengurangi konsentrasi amonia;dan penyerapan fosfat yang mewah dengan sintesis polifosfat, yang mengurangi konsentrasi fosfat limbah.

Berbagai pilihan tersedia untuk mencapai kondisi aerobik dalam air limbah.Kekuatan air limbah yang masuk menentukan jumlah oksigen yang harus dimasukkan ke dalam reaktor dan nilai pedoman adalah sekitar 1,2 mg oksigen untuk setiap mg BOD yang akan dibuang dan 4,8 mg oksigen untuk setiap mg amonia yang akan dibuang.Jadi, untuk air limbah yang memiliki BOD 180 mg/l dan amonia 25 mg/l dan harus mencapai kualitas efluen 20 mg/l BOD dan 1 mg/l amonia, perlu memasukkan 307 mg O2/ l.Proses alami seperti difusi atmosfer dan fotosintesis mampu memasukkan oksigen ke air limbah, meskipun sangat lambat dan dengan demikian air limbah harus dipertahankan untuk waktu yang lama untuk mencapai transfer oksigen yang diperlukan.Akibatnya, pilihan pengolahan alami, seperti kolam stabilisasi limbah, memiliki waktu retensi hidrolik yang lama, biasanya antara 15 dan 40 hari, dengan volume reaktor yang besar.Sebaliknya ketika laju transfer oksigen ditingkatkan dengan cara mekanis, waktu retensi air limbah dapat dikurangi menjadi hanya beberapa jam dalam proses lumpur aktif.Namun, dengan meningkatnya intensitas aerasi, demikian pula biaya proses pengolahan dan aerasi dengan intensitas tinggi memerlukan modal dan biaya operasi yang intensif.

Spesifikasi Reaktor Aerobik: